Di zaman sekarang ini, semua
orang tentunya telah mengenal yang namanya telepon genggam atau hp. Tidak dapat
dipungkiri kalau hp telah menjamur di belahan bumi manapun. Mulai dari yang
muda sampai yang tua, semua telah menggunakan teknologi yang satu ini.
Perkembangan teknologi (dalam bentuk apapun) pastinya tidak dapat dipisahkan
dari sejarahnya. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas secara singkat
tentang perkembangan teknologi telepon genggam/hp.
Definisi
Telepon
genggam atau handphone adalah alat komunikasi elektronik yang pada dasarnya
sama dengan telepon konvensional saluran tetap, hanya saja mudah dibawa
(portable) dan tidak menggunakan jaringan kabel (wireless). Di Indonesia
sendiri ada 2 jenis sistim jaringan nirkabel yaitu GSM (Global System for
Mobile Tellecommunications) dan CDMA (Code Division Multiple Access). GSM
digunakan untuk daerah yang luas/negara (+62…) sementara CDMA digunakan
berdasarkan daerah asal (contohnya : 0341 untuk daerah Malang, 0542 untuk
Balikpapan dll).
Sejarah
Menurut
Wikipedia, penemu telepon genggam
pertama kali adalah Martin Cooper, seorang karyawan Motorola pada tanggal 03
April 1973, walaupun banyak disebut-sebut penemu telepon genggam adalah sebuah
tim dari salah satu divisi Motorola (divisi tempat Cooper bekerja) dengan model
pertama adalah DynaTAC. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat
komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.
Ide
dan gagasan Martin Cooper ini yang menjadi cikal bakal terbentuknya hp.
Tentunya tantangan besar mereka hadapi. Bagaimana caranya agar memasukkan
berbagai material elektronik dalam sebuah tempat dan menyatukannya agar dapat
berfungsi dengan benar. Semua tantangan itu akhirnya terjawab setelah
ditempukannya telepon genggam pertama kali yang beratnya mencapai 2 kilogram. Tantangan
selanjutnya adalah bagaimana caranya agar hp tersebut dapat beradaptasi dengan
infrastruktur yang ada. Pada saat itu diciptakanlah jaringan dengan menggunakan
spektrum 3 MHz yang setara dengan 5 buah TV kecil yang dapat tersambung ke
seluruh dunia.
Tokoh
lain yang diketahui sangat berjasa dalam dunia komunikasi selular adalah Amos
Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang diakui dunia
sebagai pakar dalam bidang switching. Ia membuat sistem penyambung (switching)
ponsel dari satu wilayah sel ke wilayah sel yang lain. Switching ini harus
bekerja ketika pengguna ponsel bergerak atau berpindah dari satu sel ke sel
lain sehingga pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos Joel inilah
penggunaan ponsel menjadi nyaman.
Perkembangan
Perkembangan telepon genggam
dibagi atas beberapa generasi, yaitu :
Generasi Awal
Pada
masa ini sebenarnya belum ada dicetuskan tentang telepon genggam, namun pada
dasarnya konsep yang digunakan sama yaitu komunikasi satu arah. Usaha awal
yaitu tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian Detroit Michigan mencoba telepon
mobil yaitu komunikasi satu arah. Tahun 1928, semua mobil patroli Kepolisian
Detroit menggunakan radio komunikasi dengan frekuensi 2 MHz.
Tahun
1940, Galvin Manufactory Corporation (sekarang Motorola)mengembangkan portable
Handie-talkie SCR536, yang berarti sebuah alat komunikasi di medan perang saat
perang dunia II. Masa ini merupakan generasi 0 telepon seluler atau 0-G.
Setelah
mengeluarkan SCR536, kemudian pada tahun 1943 Galvin Manufactory Corporation
mengeluarkan kembali partable FM radio dua arah pertama yang diberi nama SCR300
dengan model backpack untuk tentara U.S. Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon
dan dapat bekerja secara efektif dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil. Sistem
telepon seluler 0-G masih menggunakan sebuah sistem radio VHF untuk
menghubungkan telepon secara langsung pada PSTNlandline. Karena masih banyaknya
kelemahan maka dilakukan usaha untuk membenahi telepon ini.
Generasi I
1-G
merupakan telepon genggam pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper
dari Motorola Corp menemukan telepon seluler pertama dan diperkenalkan kepada
publik pada 3 April 1973. Penemuan inilah yang telah mengubah dunia selamanya.
Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah
AMPS. AMPS menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada
Band800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat
regional. Namun karena terlihat kurang flexible, selain karena ukurannya yang
masih terlalu besar, maka dikembangkan lagi menjadi 2-G.
Generasi II
Generasi
kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika sudah
menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan teknologi GSM. GSM
menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi
tersebut, GSM memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar. Pada generasi 2G
sinyal analog sudah diganti dengan sinyal digital. Kelebihan dari generasi 2
ini adalah ukuran telepon genggam dan pancaran sinyal radio yang lebih kecil
sehingga mengurangi bahaya radiasi.
Generasi III
Generasi
ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan untuk memberi pengguna
mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call
berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi
yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000.
Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang relatif lebih tinggi, dan
kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya teknologi ini. Tapi yang
menarik pada generasi ini adalah mulai dimasukkannya sistem operasi pada ponsel
sehingga membuat fitur ponsel semakin lengkap bahkan mendekati fungsi PC.
Sistem operasi yang digunakan antara lain Symbian, Android dan Windows Mobile.
Generasi 3 inilah yang sering kita lihat dan kita gunakan di masa sekarang ini.
Generasi IV
Generasi
ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem ponsel yang
menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan
teknologi nirkabel yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e,
CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan
heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam
sistem kapan saja dan di mana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan
tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk
menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Sayangnya, walaupun sudah berkembang di
Indonesia, infratruktur untuk generasi ke-4 ini dirasa masih kurang maksimal
karena masih ada daerah yang tidak mendapatkan sinyal. Selain itu, untuk
telepon genggam yang menggunakan teknologi 4G juga harganya cukup tinggi
sehingga belum tentu bisa dinikmati seluruh masyarakat Indonesia.
Itulah
sejarah singkat mengenai perkembangan telepon genggam. Jadilah pengguna yang
bijak, gunakan hp pada tempatnya dan seperlunya saja. Walaupun terlihat sangat
canggih, jangan sampai kita terlalu tergila-gila dengan kecanggihan ini sehingga
kita melupakan lingkungan sekitar kita.
Komunikasi yang sesungguhnya adalah ketika kita berinteraksi dengan hal-hal di lingkungan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar